Wednesday, November 16, 2016

Umur Hanyalah Angka-Angka



"Ini ulang tahun yang keberapa, Bu.. boleh tahu umurnya ?"
"Ini ulang tahun saya yang ke-70.."
"Ah, masak..nggak percaya saya..Paling masih 60-an.."

Ibu saya tersenyum bangga. Iya, di usianya yang sudah 70 tahun, orang-orang tak pernah menyangka. Maklum, di usianya yang sudah masuk termasuk Manula itu, ibu saya masih aktif. Kemana-mana masih berani pergi sendiri. Orang banyak yang menyangka usia ibu masih sekitar 60 an. Lumayan, ya dikorting umurnya. Awet muda terus. Sehat-sehat, ya Bu..

Beda cerita dengan saya. Jujur, wajah saya terlihat lebih dewasa dari aslinya. Saat saya duduk di bangku SMA, saya dibilang sudah kuliah. Saat sudah kuliah, dikira sudah bekerja. Setua itukah saya ?

Etapi..saat saya sudah punya anak dua dan usia mendekati kepala empat, ada yang mengira saya masih umur 32. Yeay..lumayan, dikorting 6 tahun. Haha..Kayak bunglon dong saya, kadang keliatan tua, kadang keliatan muda. Tergantung cuaca kali ya..*apa hubungannya coba*

Umur seseorang kadang dikaitkan dengan kedewasaan. Saat ada anak-anak yang berbuat salah, banyak yang memakluminya dengan bicara,"Namanya juga nak-anak.."

Ketika ada orang tua yang kelihatan wise, banyak orang yang komentar,"Maklumlah, kan sudah banyak makan asam garam.."

Tapi jika ada yang berkelakuan kebalikan dari umurnya, misalnya orang tua yang berkelakuan seperti anak kecil atau anak kecil berperilaku seperti orang dewasa, biasanya ada indikasi "Ada yang salah, entah apanya"

Padahal sih, ya..menurut saya umur itu hanya angka-angka. Tingkat kedewasaan seseorang tidak semata dilihat berdasarkan usianya. Banyak faktor lain yang turut mempengaruhinya. Misalnya lingkungan, nutrisi makanan, pengalaman dan lain sebagainya. Anak yang terbiasa hidup di lingkungan pengusaha, secara tidak langsung jiwa enterpeneurshipnya ikut terbentuk sejak dini. Tinggal mau diolah atau tidak. Orangtua yang biasa berada di lingkungan anak-anak, akan terbawa pembawaan yang ceria dan seperti kanak-kanak. Lingkungan turut membentuk. Meskipun tidak seratus persen.

Ya, intinya sih, pola pikir berperan penting dalam proses kedewasaan ini. Mau menjadi dewasa atau tidak adalah pilihan.

Sekali lagi, umur hanyalah angka-angka. Yang kadang tidak bisa menjadi patokan kadar dewasa seseorang. Umur bisa menipu. 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...