Thursday, April 11, 2013

Rumah di Sebelah Kuburan, Siapa Takut ?


Gambar dipinjam dari sini


Sejauh mata memandang..adalah rumah masa depan. Tempat terakhir dari perjalanan hidup nan fana. Siapapun, entah kapan, bila tiba saatnya akan sampai jua kesana. Hanya menunggu giliran tiba.


****

"Mama, orang mati itu kan diem, kenapa harus takut ? Andro nggak takut tinggal di rumah dekat kuburan.."

"Iya, sayang..mereka semua sudah tenang dalam keabadian..kalaupun ada yang belum sampai jalannya, kita doakan saja.."

"Belum sampai kemana, Ma ?"

"Sampai diterima di sisi Tuhan, sayang..mereka masih membutuhkan banyak doa dari yang masih hidup, seperti kita.."

"Oh..gitu ya, Ma..kalau begitu Andro akan selalu mendoakan yang sudah meninggal.."

****

"Hah..? Rumah deket kuburan ? Apa gak takut..apalagi tempat itu terkenal angker lho..banyak yang pernah diliatin pocong, ada yang diikutin Kunti.."

"Kata siapa ?"

"Kata orang-orang.."

"Orang yang mana..?"

"Ya, banyak.."

"Apa kamu melihatnya ?"

"Nggak sih, tapi kata orang-orang.."

"Katanya kan ?"

****

"Deal ya pak.."

"Segala tanah, beserta tumbuhan di atasnya dan segala isi didalamnya menjadi milik pembeli ?"

"Ya.."

****

"Wah, pindah sini ya..hebat, berani ya tinggal di sebelah kuburan.."

"Kan, malah banyak tetangganya.."

"Haha..iya, tapi tidur semua tetangganya.."

"Ya gak papa, namanya tetanggaan ya saling berusaha membuat betah satu sama lain kan ?"

"Iya, nggak masalah sih kalau kalian berani.., kalau aku ya masih mikir-mikir.."

"Lha wong besok kita juga dikubur kok takut sama kuburan.."

"Hehehe..iya juga sih, sebenarnya..cuma ya, nggak semua orang berani, itu masalahnya.."

"Sebenarnya, budaya kita itu budaya menakut-nakuti. Anak kecil yang nggak tahu tentang setan, dikasih tahu, eh..ada setan lho disana. Awas, nanti kamu  dibawa pergi..nanti begini, nanti begitu..anak kecil yang harusnya dipupuk mentalnya supaya berani jadi ciut nyalinya sama setan yang wujudnya saja tidak semua orang bisa lihat, iya tho.."

"Iya, sih.."

"Lha kalau sekarang banyak anak yang nggak berani salah siapa hayo.."

****


2 comments:

  1. Saya baru-baru ini membeli sebuah rumah dalam cluster. Entah kenapa, saya seperti dibutakan untuk tidak meneliti seperti apa lingkungan di sekitar. Padahal saya berkali kali ke situ dan keluar masuk unit yang ditawarkan. Karena posisi rumah yang tinggi, dari lantai 2 sejauh mata memandang hanya nampak pepohonan dan atap rumah penduduk. Suatu ketika, saya menaiki sebuah tangga yang diletakkan tukang di dry area lantai dua. Alangkah terkejutnya saya saat memandang ke bawah ternyata tepat halaman belakang rumah saya itu ada area makam penduduk. Tidak terlalu besar, namun ya cukup banyak nisan yang berjejer. Selama ini tidak terlihat karena posisi tanah rumah lebih tinggi sekitar 1-1.5 m dari areal makam dan developer memasang tembok yang lumayan tinggi.
    Sejenak saya tertegun, dan terus terang agak panik. Mengingat bakal hanya saya dan 2 anak yang akan tinggal di situ. Segala bayangan akan hantu pemakaman yang iseng 'main' atau kisah kesurupan berseliweran di kepala saya. Belum lagi memikirkan harga investasi tanah yang saya beli ( biasanya cenderung lebih susah naik dan bank pun enggan memberi fasilitas kpr pada calon pembeli ).
    Namun lebih berat pemikiran saya adalah tentang faktor X , yakni hal hal yang tak kasat mata. Begitulah sharing dari saya yang lagi jiper ini. :))

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya perkara takut atau nggak tuh dari pikiran kita sendiri mba Yuniz..kalo kita mikir macem2 justru ketakutan itu akan selalu membayang. Tapi kalo kita santai saja, ya mudah2an tidak terjadi apa-apa. Puji Tuhan, selama ini saya baik2 saja bertetangga dengan makam.. :D

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...