Wednesday, September 26, 2012

Dua hati


Berdua, laki-laki dan perempuan itu duduk di bangku taman. Menikmati malam. Melihat bulan yang penuh membulat, orang bilang itu fullmoon.

“Indah, ya malam ini, kak.. “, si laki-laki membuka percakapan setelah lama keduanya larut dalam keheningan.

“Iya..”, perempuan itu menyahut.

Keduanya duduk berdampingan. Sengaja ada jarak beberapa centi tersisa hingga tidak saling bersentuhan. Si perempuan meletakkan kedua tangannya di pangkuan, sementara si lelaki menyilangkan kedua tangannya bersedekap.

“Dingin gak kak ?”

“Iya..”

Perlahan tangan laki-laki itu menjangkau jemari sang perempuan, setengah meragu.

“Boleh ?”

Si perempuan mengangguk kecil. Mereka saling beradu pandang.

“Terima kasih, kak..adik seneng banget..”

Si perempuan tersenyum. Tidak berkata apa-apa. Beberapa detik matanya terpejam, menikmati kehangatan tangan lelaki itu. Oh, Tuhan..apa yang kulakukan saat ini ? Dalam hatinya sibuk bertanya-tanya, rasa bersalah menyusup pelan-pelan. Terbayang di pelupuk matanya, wajah suami dan anaknya yang tertidur lelap.

“Aku harus pulang..”

Perempuan itu berdiri tiba-tiba. Bersegera berlari meninggalkan laki-laki itu.

“Kak..”

Laki-laki itu ingin mengejar, namun tak urung hanya bisa terpaku kemudian terduduk lesu. Dalam bisu di bangku taman. Terbayang pula wajah istri dan anaknya yang menunggunya pulang.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...