Wednesday, December 12, 2012

Kiamat 121212 ?


Pasti udah pada denger desas-desus ya kalo hari ini 12-12-2012 menurut ramalan akan terjadi kiamat. Benarkah itu ? siapa gerangan yang mampu meramalkan waktu akhir jaman itu ? Entahlah..saya sendiri sebenarnya gak terlalu ngeh dengan ramalan itu.

Sejatinya, siapa yang mampu meramalkan kapan terjadinya kiamat itu, lha wong kematian sendiri saja tidak tau kapan. Itu rahasia Tuhan saya rasa. Hanya Tuhan yang tau dan tak ada kekuasaan lain yang mampu melangkahi kuasanya.

Sebenarnya, jika tujuan ramalan itu untuk mengingatkan banyak manusia untuk bertobat, memperbaiki hidupnya supaya masuk surga semuanya sih sah-sah aja. Namun seringkali yang terjadi adalah tujuan ramalan ini untuk sekedar mencari sensasi, menakut-nakuti dan entah untuk tujuan apa..

Hm..kiamat..terasa begitu menakutkan bagi yang merasa belum siap. Termasuk saya pastinya. Saya selalu merasa bahwa dalam  hidup ini belum bisa melakukan yang terbaik, hubungan dengan Tuhan juga seringkali kalah oleh kebiasaan untuk bermalas-malasan. 

Contohnya saja waktu untuk beribadah, waktu untuk berdoa seringkali kalah oleh waktu online, sms-an dengan teman, kalah dengan segala sesuatu yang menyenangkan. Nanti dulu, tunda dulu, seneng-seneng dulu. Padahal yang namanya hidup itu ibaratnya melakukan sebuah perjalanan atau peziarahan menuju tempat terindah di surga. 

Tentunya jika hidup ini diisi dengan menabung kebaikan, menyelaraskan hubungan yang baik antara Tuhan dan sesama. Seimbang, tidak berat sebelah. Jika ada waktu 24 jam dalam sehari harusnya bisa fifty-fifty waktu yang terbagi untuk Tuhan dan sesama. Berat kan ? Pastilah..kalo gampang nanti surga penuh dong, neraka kosong, ya kan,  hehe..

Jadi sebenarnya, kiamat itu terjadi kapan sih ? Gak usah diramal, siap-siap aja deh..sewaktu-waktu kiamat itu bisa terjadi. Baik kiamat kecil yang berarti kematian kita sendiri ataupun kiamat bersama-sama yang berarti akhir jaman.

Hm..tapi tunggu dulu, kalo saya boleh ngeramal, menurut saya, kiamat itu akan terjadi tahun depan yaitu di angka 131313. Boleh percaya boleh tidak hehe..silakan mengartikannya sendiri. Kayaknya bagus juga kalo kita buat satu bulan lagi supaya ada 13 bulan dalam setahun. Hahaha..ramalan ngacooo…

Thursday, October 25, 2012

Surga dan Neraka




Gambar dipinjam dari sini

Neraka Dunia

Pagi baru saja menjelang, ditandai dengan bunyi kokok ayam pertama memecah kesunyian. Dinginnya tak terkira hingga menusuk ke sumsum tulang seorang gelandangan yang terbaring setengah telanjang di emperan sebuah toko. Pikirannya kalut memikirkan cara bagaimana mencari makan hari ini sedangkan tubuhnya terasa lemah. Sakit mendera tubuhnya beberapa hari ini, dan perutnya terasa melilit kelaparan. Tubuhnya tak kuat melakukan perjalanan sekalipun harus dipaksa. Tak ada seorang pun yang peduli akan keadaannya. Tak ada belas kasihan akan keadaannya yang memprihatinkan. Hanya tatapan sinis dan jijik ke arahnya sambil berharap si gelandangan itu pergi karena telah mengotori pemandangan kota.

Gelandangan itu sudah tak ingat lagi berapa kali dia terjaring oleh petugas yang melakukan operasi kebersihan kota. Biasanya operasi itu dilakukan saat akan ada kunjungan pejabat tinggi negara ke kota itu. Dia bersama dengan orang-orang yang senasib dengannya akan diangkut kemudian dibuang ke daerah lain yang entah bernama apa. Dirinya dianggap sebagai sampah masyarakat yang tak berguna. Bahkan beberapa kali anak-anak kecil meneriakinya orang gila. Mungkinkah dia sudah gila di jaman yang tak kalah gila ini ?

Gelandangan itu merasakan panas badannya semakin tinggi sedangkan tubuhnya menggigil. Tak ada selimut yang memberinya kehangatan. Dia tertidur bersama dengan lalat dan kecoa ataupun tikus-tikus got yang bersliweran di sebelahnya. Badannya bau dan dia tak ingat kapan terakhir kali mandi. Dia akan mandi jika ditemuinya sebuah sungai sekalipun airnya berwarna kotor nanti.

Hei..pergi kamu..bikin kotor saja..!!”

Sebuah tendangan mendarat ke tubuh gelandangan yang melemah. Matahari mulai memancarkan sinar pagi, dan sang pemilik toko mengusirnya tanpa ampun dengan sebuah tendangan yang cukup menyakitkan. Gelandangan itu berusaha untuk bangun tapi kepalanya terasa sangat berat. Samar-samar dilihatnya wajah sang pemilik toko yang tampak garang itu. Selebihnya, si gelandangan tak ingat apa-apa lagi.

Surga Dunia

Malam bertabur bintang, saatnya melepas kepenatan dengan mencari hiburan malam. Seorang laki-laki berperut buncit melenggang masuk ke sebuah kafe remang-remang. Kedatangannya langsung disambut beberapa perempuan yang berpakaian seksi dan berdandan menor. Glamour. Menggoda. Mengundang syahwat. Para perempuan itu berharap, si bos akan memilihnya untuk menemani malamnya dengan sejuta kenikmatan. Terbayang di pelupuk matanya beberapa lembar rupiah yang akan diterima dari hasil servisnya. Membahagiakan. Si bos ini termasuk royal dan tidak pelit. Maka segala cara dan rayuan akan dilancarkan oleh para perempuan itu. Berbahagialah bagi yang terpilih.

Aku akan berpesta pora malam ini..kalian semua boleh menemaniku..aku memilih kalian semua, layani aku selayaknya raja..hahaha..”

Para perempuan itu bersorak. Tak mengira, semua terpilih malam ini. Mereka akan saling bekerja sama memberikan kepuasan bagi si bos berdompet tebal. Sama rasa, sama rata untuk beberapa lembar rupiah. Mempertaruhkan harga diri. Adakah diri mereka masih berharga ? Tak apalah untuk makan beberapa hari tubuh-tubuh indah mereka dikaryakan. Demi kenikmatan sesaat si bos. Tanpa ikatan, tanpa komitmen..cukuplah uang yang berbicara. Semua membutuhkannya untuk melangsungkan hidup yang keras ini.

Di sebuah kamar mewah hotel bintang lima, laki-laki tambun itu tertawa-tawa. Di sekelilingnya banyak perempuan cantik yang siap sedia melayani nafsu syahwatnya. Uang yang didapatnya dari sebuah lembaga yang membutuhkan tanda tangannya, akan dia gunakan malam ini demi sebuah kesenangan. Sejenak melupakan istrinya yang sekarang entah sibuk arisan di negara mana dengan teman-teman socialitanya. Sejenak melupakan anak-anaknya yang tak kalah sibuk dengan dunianya sendiri. Wajar jika dirinya pun butuh bersenang-senang. Melepas ketegangan setelah sibuk bekerja. Uang bisa membeli segalanya, bahkan untuk perempuan yang seratus kali lebih cantik dari istrinya yang tak mempedulikannya lagi.

Dan malam itu menjadi saksi atas gembiranya laki-laki tambun itu. Dirinya merasa sebagai raja perkasa yang mampu menaklukkan seluruh perempuan di jagad raya ini. Segala kenikmatan dia dapatkan hanya dengan menukar beberapa rupiah saja yang mampu dia dapatkan untuk 1 kali tanda tangannya, itupun masih banyak sisanya. Bahkan dia sudah tidak ingat lagi berapa kali dia tanda tangan dalam sehari. Untuk meluluskan berbagai permintaan keringanan pembayaran pajak di negeri ini. Pundi-pundi uangnya sudah melampaui target. Tak tahu harus digunakan untuk apalagi. Anak istrinya sudah tak kekurangan lagi, tak ada salahnya jika dia memikirkan untuk dirinya sendiri. Tak terkecuali hari ini. Segala kekuasaan ada di tangannya.


Surga

Si gelandangan yang dulu adalah sampah masyarakat di dunia, tampak begitu agung dengan pakaiannya yang gemerlap. Segala hinaan, cacian, sumpah serapah yang ditujukan padanya dulu sirna. Dulu dia bukan siapa-siapa, yang tak mampu berbuat apa-apa karena keterbatasannya. Tapi dia punya hati, tak terbujuk dalam dunia dosa yang mudah menyeretnya untuk mencuri, mengemis sekalipun dia miskin. Tidak, dulu dia gelandangan, tapi mampu bekerja apa saja untuk menghidupi dirinya dan anak istrinya, sekalipun kemudian mereka pergi meninggalkan dirinya sendiri bahkan di saat sakit paru-paru mendera tubuhnya. Sakit paru-paru karena terbiasa hidup di antara sampah yang dia pulung untuk mendapatkan sesuatu yang bisa dijual. Lalu dia dibiarkan tergolek sia-sia hingga kemudian mati bagai binatang tanpa ada yang peduli. Namun Tuhan memuliakannya di surga.

Saat gelandangan itu telanjang, tak ada yang memberinya pakaian. Saat gelandangan itu kelaparan, tak ada yang memberinya makan. Saat gelandangan itu terhina, tak ada yang memberinya pembelaan. Saat gelandangan itu kehujanan ataupun kepanasan, tak ada yang memberinya tempat berteduh. Bahkan saat gelandangan itu mati, dibiarkannya dia mati sia-sia bagaikan binatang, bukan manusia. Ah..


Neraka

Diantara banyak manusia yang jatuh ke dalam dosa di neraka, tampak si bos berbadan tambun yang dulu bergelimang harta. Tampak pula di pemilik toko yang dulu menendang si gelandangan tanpa ampun. Lalu perempuan-perempuan yang melayani si bos, bahkan anak istrinya tampak pula dalam dera siksa api neraka. ah..adakah mereka semua terlalu larut dalam kenikmatan duniawi ? Adakah mereka tak pernah peduli untuk berbagi ? Hanya memikirkan kepentingan pribadi ? Lalu, dimanakah tempatku nanti ? Apakah aku harus menjadi seperti gelandangan itu ?  

Wednesday, September 26, 2012

Dua hati


Berdua, laki-laki dan perempuan itu duduk di bangku taman. Menikmati malam. Melihat bulan yang penuh membulat, orang bilang itu fullmoon.

“Indah, ya malam ini, kak.. “, si laki-laki membuka percakapan setelah lama keduanya larut dalam keheningan.

“Iya..”, perempuan itu menyahut.

Keduanya duduk berdampingan. Sengaja ada jarak beberapa centi tersisa hingga tidak saling bersentuhan. Si perempuan meletakkan kedua tangannya di pangkuan, sementara si lelaki menyilangkan kedua tangannya bersedekap.

“Dingin gak kak ?”

“Iya..”

Perlahan tangan laki-laki itu menjangkau jemari sang perempuan, setengah meragu.

“Boleh ?”

Si perempuan mengangguk kecil. Mereka saling beradu pandang.

“Terima kasih, kak..adik seneng banget..”

Si perempuan tersenyum. Tidak berkata apa-apa. Beberapa detik matanya terpejam, menikmati kehangatan tangan lelaki itu. Oh, Tuhan..apa yang kulakukan saat ini ? Dalam hatinya sibuk bertanya-tanya, rasa bersalah menyusup pelan-pelan. Terbayang di pelupuk matanya, wajah suami dan anaknya yang tertidur lelap.

“Aku harus pulang..”

Perempuan itu berdiri tiba-tiba. Bersegera berlari meninggalkan laki-laki itu.

“Kak..”

Laki-laki itu ingin mengejar, namun tak urung hanya bisa terpaku kemudian terduduk lesu. Dalam bisu di bangku taman. Terbayang pula wajah istri dan anaknya yang menunggunya pulang.

Thursday, July 12, 2012

Ultah. Berkah. Sumringah.


Hari ini. Tepat 34 tahun yang lalu. Dibilang tua, ya nggak juga, muda, apalagi..tengah-tengah ajalah. Bagiku, umur hanyalah angka-angka, ukuran kedewasaan tiap orang relatif beda. Apakah kedewasaan sudah kuraih di usiaku kini ? Maybe yes, maybe no..selamat bingung ria.

Ulang tahun adalah peringatan kelahiran yang berulang setiap tahun. Tambah satu usia berarti pula berkurangnya waktu kesempatan hidup. Apa yang sudah kulakukan dalam hidup ini selama 34 tahun ? Apakah kehadiranku di dunia ini menjadi berkah atau malah sebaliknya ? Duh..mudah-mudahan jadi berkah ya, karena Tuhan menciptakan semua makhluk hidup di muka bumi ini baik pada awalnya.

Malam tadi, handphone-ku lumayan ramai berbunyi sms dan telepon sahut-sahutan mulai dari jam dua belas. Sueneeeenngggg...bannngeeettt...Begitu banyak perhatian dari orang-orang tercinta. Wall di facebook juga ramai, seperti pasaran pahing di pasar Karangmojo. Ucapan dari suami, anak dan ibu lebih istimewa lagi. Semuanya sarat dengan doa, harapan dan cinta tentunya. Tak disangka tak dinyana ucapan selamat dari para sahabat di waktu-waktu yang lalu mampu mengobati rasa rindu. Segala kenangan menguar tiba-tiba. Tepat di hari yang membahagiakan. Tumpah ruah rasa yang ada.

Jadi merenung, sebenarnya apa tujuan hidupku saat ini ? Masih banyak mimpi, cita-cita yang belum mampu aku raih. Masih banyak pengharapan yang belum bisa terlaksana hingga saat ini. Apakah cukup hidup itu dengan makan, tidur, kerja, bersosialisasi lalu tidur lagi. Apa visi dan misiku untuk sesama sepertinya belum terealisasi dengan sempurna. Memang tak akan pernah bisa sempurna, namun paling tidak, sedikit dari apa yang aku punya bisa berguna bagi sesama.

Kebetulan, hari ini di tanggal 12 Juli 2012 bertepatan pula dengan hari koperasi Indonesia. Apa kabarnya ya..? Layaknya koperasi yang bertujuan memberikan kesejahteraan bagi anggotanya, aku berharap, aku pun mampu memberikan kesejahteraan bagi anak, orang-orang tercinta dan sesama yang memerlukannya.

Lalu..ketika aku merenung tadi pagi, apa sebenarnya makna ulang tahun bagiku..aku jadi sedih. Sedih karena ternyata aku belum bisa berbuat banyak hingga di usia 34 tahun. Masih banyak ketinggalan-ketinggalan yang harus kukejar, masih banyak hal yang harus aku pelajari, masih banyak yang perlu aku benahi, masih banyak kesempatan yang belum aku pergunakan dengan sebagaimana mestinya, masih banyak..masih banyak harapan dan cita-cita...

Pagi tadi aku terharu, ketika Andro, anakku menyanyikan lagu ulang tahun. Anakku sudah besar, bisa membahagiakan mamanya dengan suaranya yang nyaring. Lalu ciuman dan pelukan hangat dari suami. Cium dan peluk dari ibu. Ucapan selamat dari para sahabat dan kerabat. Wuah..semuanya begitu luar biasa membahagiakan. Menyadari betapa cinta, kasih dan sayang itu indah. Sesederhana apapun, akan terasa menyentuh kalbu.

Dari tadi malam, ibu sudah sibuk meracik-racik bumbu untuk membuat nasi kuning dan ayam goreng tepung. Selama ini, ibu paling semangat memasak nasi kuning jika ada anaknya yang ulang tahun. Pagi-pagi ibu sudah bangun dan mulai memasak. Aku terharu. Kasih dan perhatiannya demikian besar. Kadang aku merasa bersalah belum bisa membahagiakannya.

Yang pasti, dengan bertambahnya usia, hidup harus lebih ditata lagi, lebih berguna dan lebih segalanya pokoke. Segala ucapan dan doa menjadi mantra yang ampuh dalam melangkah ke masa depan. Masa depan yang direncanakan dari hari ini. Hm..semoga aku bisa menjadi manusia yang lebih berguna setelah berulang tahun hari ini. Bahagia di dunia dan akhirat nanti. Amin. Semoga..

Monday, May 28, 2012

Empat Kategori Selingkuh




Gambar dipinjam dari sini


Apa yang ada dalam pikiran kita saat mendengar kata selingkuh ? Selingkuh yang punya sinonim nyeleweng, serong alias pengkhianatan dari pasangannya biasanya mempunyai konotasi negatif. Namun, seperti juga penyakit, selingkuh mempunyai tahapan-tahapan dari yang ringan hingga kelas berat. Seperti apa tuh, yuk kita bahas bersama...

Selingkuh Kata-kata

Dalam tahapan ini, perselingkuhan masih terbatas dalam ungkapan kata-kata melalui ngobrol, chat, sms atau telepon. Misalnya seorang laki-laki yang sudah beristri memuji seorang gadis,”Kamu cantik, deh..”. Secara tidak langsung pujian itu mengandung unsur penyelewengan terhadap istrinya dengan memuji gadis lain. Mungkin maksudnya bercanda, tapi kalau ditanggapi oleh gadis itu, kira-kira apa yang akan terjadi..hayo..?

Selingkuh Rasa

Setelah saling memuji, seseorang biasanya akan memiliki rasa nyaman berdekatan dengan orang yang dikaguminya. Merasa senang, deg-degan saat bertemu dan ada rasa untuk membanding-bandingkan antara istri / suami dengan selingkuhannya. Biasanya, pada saat ini kekurangan istri / suami tampak begitu banyak sedangkan selingkuhannya tampak sempurna tiada tara. Hadeuh..

Selingkuh Pikiran

Ini yang cukup mengkhawatirkan. Misalnya pikiran seorang suami tidak bisa lepas dengan wanita lain yang dikaguminya. Bahkan, saat melakukan kewajibannya memenuhi nafkah batin dengan istrinya, yang dibayangkan adalah wanita yang dikaguminya itu. Wah..gaswat..

Selingkuh Fisik

Ini puncak dari perselingkuhan itu sendiri. Ketika rasa tak mampu menahan gejolak, istri / suami dan anak di rumah terlupa, sejenak melabuhkan hati dan tubuhnya untuk wanita / pria lain. Argh..kontak fisik terjadi dan begitu cepat dosa itu terbuang...Aw..masihkah agama dan norma mampu menjadi benteng pada saat seperti ini ? Hedonisme sudah menjerat dengan daya pikatnya.

Hm..sebab dan akibat dari selingkuh tentunya kita sudah tahu sendiri. Nikmat membawa sengsara mungkin, atau malah rela melepaskan keluarga yang dulu sangat dicintai kemudian larut dalam pelukan sang selingkuhan. Whatever..think before do it !

Thursday, May 10, 2012

Cinta Tak Pernah Salah


Ketika cinta jatuh di tempat yang salah, masihkah pantas itu disebut cinta ?

Lalu apa artinya jika cinta bisa datang kapan saja, dimana saja, pada siapa saja ?

Tak perlu terburu mengartikannya..

Cinta banyak macamnya, dari cinta diri hingga cinta nan universal..

Kita mampu mengubahnya menjadi cinta yang bagaimana tanpa harus ada hati yang terluka

Cinta di atas cinta yang lain, tak selayaknya bertahta...

Apalagi cinta dibalik janji setia kepadanya..

Tak akan ada cinta yang lain...

Cinta tak pernah salah..  

Friday, March 02, 2012

Bisakah Waktu Berputar Kembali ?


Gambar diambil dari sini

Pagi ini begitu cerah walau dari kejauhan mengintip sang mendung yang ingin menampakkan eksistensinya. Sangat mungkin terjadi jika dalam sekejap, mendung akan tergantikan oleh hujan. Ah, apapun persaingan cuaca hari ini, tak mampu membuatku untuk ikut-ikutan galau demi sebuah status yang lagi happening saat ini. Yang penting, happy kurasakan detik ini tanpa ada kehadiran galau, gundah gulana, resah gelisah, sedih, muram durja, atau semua yang merusak keceriaanku pagi ini.

Lalu, ditemani segelas susu hangat dan setangkup roti tawar tanpa isi, ingatanku mem-flashback ke masa lalu, puluhan tahun yang lalu saat aku masih kanak-kanak. Masa dimana aku hanya mengenal rasa senang dan senang tanpa harus bersusah payah berteman dengan masalah dan pusing.

Teringat dengan jelas, di sebuah ladang yang luas, bersama teman-teman kecil sepantaran, kami bermain pasar-pasaran. Semuanya perempuan. Anak lelaki biasanya bermain perang-perangan atau mandi di kali beramai-ramai. Seru, khas petualangan bocah ala si bolang di jaman sekarang.

Kala itu, aku menjadi penjual es cincau dan teman-temanku yang lain ada yang berjualan sayur mayur, lauk pauk dan lain-lain. Pura-puranya kami semua berada di pasar tradisional, ada yang berperan sebagai penjual dan pembeli. Bahan-bahannya diambil dari apa yang ada di sekitar kami. Aku mengambil daun randu, daun jati, gamping, kemudian batu kecil atau kerikil sebagai bahan daganganku. Ada yang bingung untuk apa ? Baiklah akan aku jelaskan.

Daun randu atau daun pohon kapuk jika diremas-remas dengan air, akan menghasilkan air yang berwarna hijau yang licin jika dipegang, mirip dengan cincau yang belum jadi.

Daun jati akan menghasilkan warna merah jika diremas-remas dengan air mirip air sirup.

Gamping dicampur dengan air sudah pasti menghasilkan air yang putih seperti susu atau santan.

Batu kerikil berperan seperti layaknya es batu.

Jadilah es cincau buatanku laris manis diserbu pembeli. Semuanya virtual, uang yang digunakan pun uang-uangan dan minum es cincau pun pura-pura tidak ditegak beneran. Dengan modal gratis, aku bisa dapatkan uang-uangan yang jika itu beneran dan dirupiahkan, nominalnya 10.000 karena aku menjualnya seribuan per gelas ( gelas-gelasan mainan dari plastik ) dan pembelinya ada 10 orang. Jaman dulu, untuk ukuran segelas es cincau seribu itu termasuk mahal karena waktu itu segelas es cincau hanya seharga 250 rupiah tapi aku berhasil menjualnya seribu walau cuma pura-pura. Haha..bagiku itu sebuah prestasi yang luar biasa. Pembeli terkesan dengan tampilan es cincauku yang mirip beneran. Perpaduan dari warna hijau, merah dan putih seger banget kesannya.

Hm..masa kecil yang indah. Indah selalu saat aku mengenangnya kembali. Rasanya ingin kembali ke masa itu, walaupun saat aku kecil dulu selalu membayangkan agar aku lekas-lekas menjadi dewasa, sekolah yang tinggi, bekerja untuk kemudian menikah. Lalu sekarang setelah semuanya tercapai, sudah menikah, punya anak, punya usaha sendiri, malah punya keinginan untuk menjadi anak kecil lagi yang tidak punya apa-apa. Itulah manusia. Selalu ingin dan ingin, tak ada habisnya. Tapi paling tidak, apa yang menjadi keinginanku saat masih kecil dulu menjadi kenyataan di masa sekarang, sudah sepatutnya aku bersyukur karena itu semua merupakan pencapaian yang luar biasa.

Sebahagia apapun di masa kecil, tak akan ada yang mampu mengembalikan kita ke masa itu, karena waktu tidak mungkin berputar kembali. Cukuplah bagi kita untuk sekedar mengenangnya, kemudian menciptakan kebahagiaan yang lain di masa kini dan yang akan datang. Cukuplah bijaksana jika kita tidak meratapi apa yang mungkin tidak menjadi keinginan kita di masa kini. Masa kecil yang indah menjadi dasar yang kuat bagi kita untuk melangkah ke depan bukan untuk kembali menjadi sama seperti masa lalu. Masih bisa kok, kita menciptakan momen yang lebih indah di masa kini melebihi masa kecil dulu. Karena pikiran kita berkembang, pengalaman hidup lebih banyak kita rasakan, masak harus kalah dengan masa kecil kita ? Alangkah baiknya pula jika kita menciptakan masa bahagia di masa kanak-kanak buah hati kita kini. Supaya kelak di masa dewasanya, anak kita memiliki kesan yang mendalam akan masa kecil bahagia yang berhasil kita ciptakan untuknya. Life must go on dari generasi ke generasi. Ada kalanya kita jatuh, namun kita harus punya kekuatan untuk bangkit kembali dan membuat hidup ini lebih berwarna dan bermanfaat bukan hanya untuk diri kita sendiri tapi juga buat orang-orang yang kita cintai dan bagi sesama kita.

Pola pikir anak-anak yang polos, selalu tertawa, selalu ingin tahu, selalu ingin mencoba, bisa kita tiru di saat sekarang untuk mendapatkan kebahagiaan layaknya anak-anak kembali. Jangan pelit untuk tertawa, bahkan untuk menertawakan diri sendiri. Energi positif akan selalu kita dapatkan jika jika berpola pikir santai sekalipun sedang berbeban berat menghadapi masalah yang paling pelik sekalipun. Tenang, kunci utamanya.

Hm..jadi ? Semuanya terserah kepada Anda. Yang pasti, sekarang aku akan tertawa-tawa berderai dalam rinai hujan bersama buah hatiku yang sudah tak sabar menarikku segera...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...