Friday, March 19, 2010

Musuh Terbesarku Adalah.….


Di dunia ini tidak ada yang menginginkan punya musuh. Penginnya semua yang ada di bumi ini adalah teman, sahabat, saudara yang berbuat baik sama kita. Tapi seringkali, kita tidak bisa menghindari yang namanya konflik dengan orang lain. Jika konflik ini tidak dapat diatasi, maka dengan sendirinya akan tercipta yang namanya ‘musuh’.

Sebenarnya, musuh itu siapa sih ? Kalau menilik dari arti kata yang sudah umum, musuh adalah seseorang yang antipati sama kita karena suatu sebab. Mungkin dia adalah orang yang pernah terluka karena ucapan kita yang kasar, atau karena perbuatan kita yang tidak mengenakkan. Dan seringkali, kita tidak pernah menyadari kalau kita punya musuh secara diam-diam.

Lain halnya, kalau orang yang terluka itu langsung melabrak kita dan tidak terima karena kesalahan yang telah kita perbuat. Dan bila kemudian dia jadi membenci kita, kita jadi tahu dia telah menjadi musuh kita. Pun ketika dia belum bisa menerima ungkapan maaf dari kita. Sempurnalah sudah definisi musuh itu.

Pasti tidak enak sekali jika kita punya satu musuh. Meskipun cuma satu saja jumlahnya, pasti cukup besar pengaruhnya dalam kehidupan kita. Hidup serasa diawasi, tidak tenang, was-was, apalagi jika aksinya ditambah dengan ancaman dan teror.

Duh ! Serasa ada neraka cadangan di dunia ini. Kedamaian dan ketentraman hanya ada dalam angan-angan, daftar cita-cita yang sangat didambakan dan kebahagiaan menjadi fatamorgana belaka. Ini baru satu musuh, kalau banyak ? Tak bisa dibayangkan bagaimana stress-nya.

Terus terang, aku juga punya musuh. Sejauh yang aku tahu, jumlah musuhku ada satu. Hanya satu, tapi bisa membuatku pusing tujuh keliling. Dan aku sangat mengenal baik siapa musuhku itu.

Permusuhan ini berawal dari banyaknya perbedaan pendapat yang menimbulkan banyak perdebatan. Setiap kali aku punya suatu keinginan yang kuanggap baik, seringkali dihalang-halanginya dengan segala argumentasinya yang kadang membuatku bimbang. Seringkali dalam keadaan ini, aku harus memilih, apakah aku tetap dengan pendirianku, atau terbujuk dengan rayuan maut musuhku itu.

Saat aku sedang berniat untuk rajin, tiba-tiba musuhku memberikan alternatif bagaimana kalau aku bersantai-santai dulu menikmati hidup, bersenang-senang menunda waktu hingga pada akhirnya aku tersadar telah membuang waktu dengan sia-sia sehingga aku harus tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaanku dengan hasil yang jauh dari maksimal.

Ah, aku telah tertipu daya. Seringkali aku dirugikan daripada diuntungkan oleh musuhku ini. Seringkali aku harus merasakan akibat dari perbuatanku sendiri yang gampang terpengaruh oleh musuhku .

Ingin sekali rasanya bisa lepas dari belenggu musuhku ini, tapi apa daya, seringkali aku menjadi begitu lemah dihadapannya. Seringkali aku tidak mampu menolak keinginannya yang aku tahu tidak baik untuk dilakukan. Aku begitu rapuh. Aku yang perkasa, yang mampu melawannya seringkali hanya ada dalam lamunanku saja. Kenyataannya, dia tetap mudah menginjak-injak harga diriku.

Pembaca, tahukah Anda siapa musuhku itu ? Mampukah anda untuk dapat menebaknya. Baiklah, kuberitahu saja supaya tidak penasaran.

Musuh terbesarku itu adalah diriku sendiri !

Aku yang kadang tidak mampu membendung keinginan duniawiku, yang kadang mudah terperangkap dari rasa malas, menunda waktu, takut untuk mencoba sesuatu yang baru dan hal-hal lainnya yang kadang membuatku tidak berguna.

Seperti kemarin, aku ingin belajar tentang sesuatu yang kuanggap baru, tiba-tiba rasa takut untuk tidak bisa segera menyerangku. Kutenangkan diriku dengan mengulur waktu yang ada. Kuyakinkan diriku bahwa aku bisa, tapi dalam hatiku ada kata-kata lain yang menggema bahwa aku tidak bisa, aku tidak mampu melakukannya.

Uh, bingung sekali rasanya. Aku harus bagaimana ? Sejenak aku terlibat dalam konflik batin yang cukup seru. Yang pro denganku, senantiasa mendorongku untuk maju, untuk mau berusaha, jangan pernah menyerah, selama ada kesempatan harus berani mencoba, jangan takut ini itu, maju terus, ayo maju terus…tapi tunggu dulu, di sudut lain hatiku ada kata-kata yang berseru :”Ngapain buang-buang waktu, sudah pasti nggak bisa kok ngeyel, daripada nanti kamu rugi uang, waktu dan tenaga tanpa ada hasil, mendingan tidur di rumah, enak, nonton TV, makan, pasti nyaman kan.”

Argh..pusing sekali aku mendengarnya. Ini baru berdebat dengan diriku sendiri, bagaimana kalau dengan orang lain ? Seringkali konflik batin ini hanya tersimpan dalam hati, tapi lama-lama semakin membuat aku limbung dan tidak bisa menampung beban ini terlalu lama.

Pada akhirnya, duuuooooorrrrrr…meledaklah konflik batin ini keluar. Menimpa orang-orang terdekatku, yang tidak tahu permasalahannya, tapi terkena imbas ocehanku yang galak, yang kadang diluar kontrol, menimbulkan kata-kata yang menyakitkan dan membuat luka di hati orang-orang yang aku cintai. Hingga akhirnya timbul musuh betulan bukan hanya diriku sendiri. Ow..dahsyat sekali akibatnya.

Pada akhirnya, aku tidak mendapatkan apa-apa. Keinginan untuk mempelajari hal yang baru tidak jadi kulakukan, karena aku lebih memanjakan rasa malas dan rasa takutku akan perubahan. Musuhku menjadi pemenang dan aku menjadi pecundang.

Aku tidak ingin terus-terusan seperti ini. Karena itu harus ada tindakan nyata dalam diriku. Aku harus bisa memberontak pada musuhku !

Apa itu ? Niat !! Aku harus punya niat dan tekad yang kuat. Yang harus sangat kokoh sehingga tidak mudah ditumbangkan oleh si kontra dalam hatiku tadi. Yang tidak goyah oleh rayuan maut atau ancaman apapun.

Aku harus bekerja sama dengan alam bawah sadarku, bahwa aku punya keinginan, dan membiarkan alam bawah sadarku untuk merekamnya, kemudian memerintahkan otakku untuk mengambil langkah-langkah apa untuk mewujudkan keinginanku itu dan tidak membiarkan si teror batinku menghalangi keinginanku.

Itu harus terjadi ! Dan rencanaku harus berhasil ! Takkan kubiarkan diriku sendiri berhasil menggagalkan niatku ! Aku harus jadi pemenang dan kutinggalkan jiwa pecundangku !

Sehingga pada akhirnya dengan lantang aku bisa berkata : “Bye-bye my enemy !!

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...