Tuesday, January 26, 2010

Cacar Air Saat Hamil, Berbahayakah ?

Ini pengalamanku waktu hamil Andro, anakku yang baru satu-satunya . Waktu itu genap 7 bulan usia kandunganku, ketika tiba-tiba muncul semacam gelembung berisi air di perutku. Kecil, tapi cukup membuat panik ketika jumlahnya semakin lama menjadi banyak dan tumbuh hampir di seluruh bagian tubuhku. Dari ujung kepala hingga ujung kaki. Orang bilang aku terkena cacar air atau orang Jawa bilang cangkrangan ( Varisela / Chickenpox ) .

Tak lama setelah itu, badanku terasa panas karena demam, lemah dan pegal linu luar biasa. Waduh, aku cukup panik atas peristiwa ini. Yang aku pikirkan cuma satu, bagaimana dengan janin dalam kandunganku ? Apakah dia baik-baik saja ?

Hari itu juga, langsung kubuat janji dengan dokter kandunganku. Karena termasuk masalah urgent, dan sangat menular, aku diprioritaskan untuk periksa dengan USG tanpa harus melalui antrian. Alat untuk USG ditutup dengan sarung khusus dan disterilkan. Setelah di USG, dokter mengatakan tidak ada masalah dengan organ-organ tubuh seperti tangan dan kaki janin yang telah terbentuk. Namun untuk organ-organ dalam seperti otak, telinga, dan mata, dokter tidak bisa menjamin apakah semuanya baik-baik saja karena tidak terdeteksi dengan USG.

Pak dokter bahkan mengatakan bahwa 10% dari pengidap cacar air saat hamil bisa mengakibatkan janin menderita Hidrocephalus ( pembesaran ukuran kepala bayi karena penumpukan cairan yang tersumbat di bagian otak dan sekitarnya ), gangguan penglihatan pada mata seperti katarak dan mengalami gangguan pendengaran di telinga jika virus menginfeksi pada bagian-bagian organ tersebut. Lemas rasanya mendengar diagnosis dokter seperti itu. Suamiku pun langsung menangis mendengarnya. Separah itukah ? 

Yang kutahu selama ini, yang berbahaya saat hamil adalah jika mengalami campak Jerman / Rubella yang bisa menyebabkan janin mengalami gangguan seperti tersebut di atas, bahkan bisa sampai mengakibatkan keterbelakangan mental pada janin dan keguguran pada sang ibu.

Dokter kandunganku bahkan menyarankan, untuk menghindari kemungkinan-kemungkinan itu bagaimana jika sebaiknya dioperasi Caesar saja saat usia kandungan 7 bulan ? Tapi mengingat perkiraan berat tubuh janin kurang dari 1,5 kilogram, niat itu diurungkan. Apa malah tidak mengkhawatirkan jika bayi premature ? Selain biayanya mahal, perawatannya pun sangat tidak gampang..

Apapun yang akan terjadi, aku dan suami pasrah, berserah diri kepada Tuhan dan berdoa. Hanya Dia yang berhak menentukan semuanya. Berbagai info coba kami dapatkan dari berbagai dokter kandungan. Banyak yang mengatakan jika kandungan sudah berusia 7 bulan, kemungkinan sudah cukup kuat untuk terinfeksi. Tapi kemungkinan kan selalu ada ? bagaimana jika aku yang termasuk kemungkinan 10 persen itu ?

Saat aku sakit, selera makanku menurun, padahal dalam keadaan seperti ini aku harus banyak makan untuk memulihkan tenagaku, badan gatal luar bisa tapi tidak boleh digaruk, diisolasi, tidak boleh keluar dan kena angin karena bisa menular, tidak ada yang menengok..aduh..rasanya tersiksa sekali. Setiap hari tubuhku dibalur dengan bedak khusus dan mandi dengan cairan khusus. 

Semakin hari tubuhku semakin melemah dan panas tinggi, maka aku pun harus opname di Rumah Sakit hingga 4 hari sampai membaik. Aku diinfus, cek darah dan harus beristirahat total. Minum obat, minum vitamin, makan makanan yang bergizi, semuanya harus aku jalani dengan teratur.

Seumur-umur, memang baru kali itu aku mengalami cacar air. Kenapa tidak waktu kecil saja, kok memilih saat aku hamil. Bikin deg-degan luar biasa.

Setelah 4 hari, aku sudah diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit. Keropeng dalam tubuhku mulai mengering walaupun bekasnya masih banyak dan wajahku tampak mengerikan dengan adanya bekas cacar. Aku harus banyak mengkonsumsi vitamin E untuk kondisi kulitku.

Saat periksa kandungan berikutnya, dokter meralat bahwa yang dibacanya selama ini keliru. Ternyata kemungkinan terinfeksi hanya 1% bukan 10% seperti yang selama ini diberitakan. Aku dan suami cukup lega mendengarnya tapi tetap harus waspada. Segala kemungkinan itu bisa saja terjadi kan ?

Dan, saat yang dinanti itu akhirnya tiba. Aku melahirkan secara normal saat usia kandunganku lebih seminggu dari perkiraan dokter. Dan kami sangat bersyukur ternyata Andro dilahirkan dalam keadaan sehat, normal dan sangat membahagiakan. Bahkan Andro tumbuh menjadi anak yang sangat aktif dan cerdas. Di usianya yang 2 tahun lebih 3 bulan ini Andro sudah mampu menyanyikan 20 lebih lagu anak-anak. Lucu sekali..Aku sungguh merasakan berkat Tuhan dan keajaiban yang melimpah…

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...